BATIK MOTIF DOGECOIN & ADAT NIAS KARYA NARAPIDANA LAGUSIT SIAP SEMARAKKAN ONE DAY ONE PRISON'S PRODUCT KEMENKUMHAM REPUBLIK INDONESIA


GUNUNGSITOLI - Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Gunungsitoli tiada berhentinya berinovasi perihal pembinaan warga binaan pemasyarakatan (wbp). Lapas Klas IIB Gunungsitoli berusaha membuktikan eksistensinya melalui batik kombinasi motif Dogecoin dan Adat Nias karya warga binaan pemasyarakatan Lapas Gunungsitoli pada kegiatan "Menuju 57 Tahun Pemasyarakatan, One Day One Prison's Product" yang bertujuan untuk mempromosikan produk hasil karya narapidana dari seluruh Indonesia. Kalapas Gunungsitoli, Soetopo Barutu, Amd.IP, S.Sos, M.Si. menyampaikan bahwa  peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-57 akan dilaksanakan pada hari Selasa, 27 April 2021 sesuai surat Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS1.HH.05.02- 0136 Tanggal 07 April 2021 perihal Permohonan Informasi Produk Karya Narapidana, Kamis (22/4/2021).

Kalapas Gunungsitoli menjelaskan bahwa batik motif Dogecoin dan Adat Nias adalah hasil karya wbp Lapas Klas IIB Gunungsitoli yang dikoordinatori Kasubsi Binadik & Giatja, Yosua Zebua, S.E. Kalapas Gunungsitoli turut menjelaskan bahwa mumpuninya wbp merupakan hasil kerjasama Lapas Klas IIB Gunungsitoli & mitra kerja Lapas Klas IIB Gunungsitoli.

"Batik motif Dogecoin & Adat Nias adalah murni hasil karya wbp Lapas Gunungsitoli. Tentu saja, kita sangat salut dengan batik karya wbp Lapas Gunungsitoli sebab kerjasama Lapas Gunungsitoli dan mitra kerja yang membina wbp Lapas Gunungsitoli sehingga mahir membatik akhirnya menunjukkan hasil signifikan. Kerjasama ini tidaklah sia-sia sebab wbp Lapas Gunungsitoli mampu menciptakan batik bermotif mata uang digital Dogecoin & Adat Nias," jelas Kalapas Gunungsitoli.

Kalapas Gunungsitoli turut menyampaikan keoptimisannya terhadap prospek batik motif Dogecoin dan Adat Nias yang akan dikenakan oleh 57 Pegawai Negeri Sipil Lapas Klas IIB Gunungsitoli pada Jum'at, 22 April 2021 dalam rangka menyambut Hari Bakti Pemasyarakatan ke-57.

"Batik motif Dogecoin & Adat Nias karya narapidana Lapas Gunungsitoli pasti mengangkasa untuk menyambut Harbakpas ke-57," imbuh Kalapas Gunungsitoli.

Sebagai informasi tentang Dogecoin yang dirangkum oleh kompas.com, Dogecoin yang menjadi motif batik karya wbp Lapas Gunungsitoli merupakan mata uang digital kripto (cryptocurrency), seperti Bitcoin, Etherium, Litecoin, dan sebagainya. Dogecoin diperkenalkan sejak Desember 2013. Dogecoin mulanya dibuat untuk lelucon semata. Mata uang kripto ini dikembangkan oleh software engineer IBM, Billy Markus dan engineer Adobe, Jackson Palmer. Markus & Palmer pun sengaja membuat logo Dogecoin seunik mungkin, tidak seperti logo futuristik ala Bitcoin atau mata uang kripto lain.

Duo insinyur itu kemudian memilih menggunakan wajah anjing Shiba Inu sebagai logo Dogecoin. Hal itu dikarenakan Shiba Inu sempat beken karena menjadi bintang meme "Doge" yang populer pada 2013-an.

Meme "Doge" tersebut menampilkan seekor anjing Shiba Inu yang dikelilingi beberapa teks dengan font Comic Sans warna warni. Teks-teks itu bertuliskan monolog suara dalam hati untuk merespon sesuatu.

Salah satu kolektor mata uang kripto Dogecoin adalah Elon Musk yang merupakan pendiri beberapa perusahaan teknologi populer termasuk SpaceX yang bergerak di bidang teknologi antariksa; Tesla Inc. yang bergerak di bidang otomotif yakni mobil listrik; OpenAI, SolarCity, Neuralink, serta beberapa perusahaan lainnya. Elon Musk secara aktif berkicau melalui akun resmi twitternya @elonmusk perihal dukungannya terhadap Dogecoin yang turut menggerek naik harga Dogecoin. Uniknya, Elon Musk mendeklarasikan melalui akun twitternya bahwa ia turut mengoleksi mata uang kripto untuk diwariskan kepada anak semata wayangnya, Lil X.

Pegawai Lapas Klas IIB Gunungsitoli, Tanti Hondro yang termasuk kolektor mata uang kripto Dogecoin menyampaikan bahwa harga Dogecoin telah menanjak sekitar 8000 % sejak Tanti Hondro mengoleksi Dogecoin dari harga rata-rata Rp 77 per 1 Dogecoin pada akhir Desember 2021. 

Sedangkan motif Adat Nias yang menghiasi batik karya narapidana Lapas Gunungsitoli diadaptasikan dengan warna, lambang, pola yang ditampilkan dalam Adat Nias. Berikut ini makna warna yang selalu ditampilkan pada pakaian tradisional Nias :

a. Kuning (emas) : mewakili kekayaan, kemuliaan, dan kesuksesan,

b. Merah (darah) : mewakili keberanian dan keganasan pendekar Nias serta marga mereka dan                    keluarga,

c. Hitam (tanah) : mewakili tanah air mereka dan tanah yang subur di Nias, serta ketabahan dari                orang-orang biasa. 




#LagusitBersinarTrus 

#BatikDogecoinNiasToTheMoon

Tim Humas Lapas Klas IIB Gunungsitoli


Sumber Referensi : 

Kompas.Com (Apa Itu Dogecoin, Mata Uang Kripto "Lelucon" yang dipromosikan Elon Musk) & museum-nias.org (Istiadat Nias)


Posting Komentar

0 Komentar